Minggu, 09 Januari 2011

KESUKSESAN SESEORANG TIDAK TERLETAK PADA KENYATAAN BAHWA IA TIDAK PERNAH GAGAL TAPI TERLETAK PADA KENYATAAN BAHWA IA MAMPU BANGKIT DARI KEGAGALANNYA

BY: ewir

Laskar Cinta

 
Wahai jiwa-jiwa yang tenang
Berhati-hatilah dirimu
Kepada hati-hati yang penuh
Dengan kebencian yang dalam

Karena sesungguhnya iblis
Ada dan bersemayam
Di hati yang penuh dengan benci
Di hati yang penuh dengan prasangka

Laskar cinta...
Sebarkanlah benih-benih cinta
Musnahkanlah virus-virus benci
Virus yang bisa rusakkan jiwa
Dan busukkan hati

Laskar cinta...
Ajarkanlah ilmu tentang cinta
Karena cinta adalah hakikat
Dan jalan yang terang bagi semua
Umat manusia

Jika kebencian meracunimu...
Kepada manusia lainnya
Maka sesungguhnya iblis
Sudah berkuasa atas dirimu

Maka jangan pernah berharap
AKU akan mengasihi
Menyayangi manusia-manusia
Yang penuh benci seperti kamu..

Wahai jiwa jiwa yang tenang jangan sekali kali kamu
Mencoba jadi tuhan dengan mengadili dan menghakimi

Bahwasanya kamu memang tak punya daya dan upaya
Serta kekuatan untuk menentukhan kebenaran yg sejati

Bukankah kita memang tercipta laki laki dan wanita
Dan menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa yang pasti berbeda

Bukankah kita memang harus saling mengenal dan menghormati
Bukan untuk saling bercerai-berai dan berperang angkat senjata

Minggu, 02 Januari 2011

poems

SELAMATAN
telah kuikhlaskan rasa sakit itu sebelum terjadi
ketika dan sesudahnya
telah kutaburkan di wajahmu wewangian kembang
dan kupanjatkan doa ampunan bagimu
tapi aku tak berhak mewakili hati rakyatmu
sebab tenaga untuk menegakkan kakiku sendiri ini
kupinjam dari mereka
aku tak memiliki harkat kedaulatan mereka
serta tak kugenggam kuara nurani mereka
yang diterima dari Tuhan
oleh karena itu
jika engkau mengharapkan keselamatan di esok hari
temuilah sendiri ruh mereka
kalau matahari digelapkan
kalau tanah titipan dirampas
kalau udara disedot
kalau malam disiangkan dan siang dimalamkan
kalau hak akal sehat dibuntu
hendaklah siapapun ingat bahwa aku tak berhak menawar
apa sikap Tuhanku atas kebodohan itu
oleh karena itu
jika engkau masih mungkin percaya
bahwa engkau butuh keselamatan esok pagi
ketuklah sendiri pintu Tuhan yang sejak lama
mengasingkan diri dirumah nurani rakyatmu

Sang Pemimpi.


"Aku ingin mendaki puncak tantangan,
menerjang batu granit kesulitan,
menggoda mara bahaya,
dan memecahkan misteri dengan sains.
Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas
menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka.
Aku mendamba kehidupan
dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain
seperti benturan molekul uranium:
meletup tak terduga-duga, menyerap,
mengikat, mengganda, berkembang, terurai,
dan berpencar ke arah yang mengejutkan."

"Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh,
menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing.
Aku ingin berkelana,
menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang.
Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun,
ingin melepuh terbakar matahari,
limbung dihantam angin,
dan menciut dicengkeram dingin.
Aku ingin kehidupan yang menggetarkan,
penuh dengan penaklukan.
Aku ingin hidup!
Ingin merasakan sari pati hidup!"